Mengintip Kisah Nabi Harun, Teman Dakwah Nabi Musa AS

Bukan hanya kisah nabi Muhammad saja yang menarik untuk ditelusuri. Tetapi juga ada kisah Nabi nabi lainnya yang bisa diambil pelajaran di baliknya. Jika anda pernah mengetahui kisah Nabi Musa, anda tentu tahu akan Nabi Harun. Merupakan saudara Nabi Musa dan juga nabi ke 15. Untuk mengintip kisahnya, anda bisa menyimak ulasan berikut.

Table of Contents

Kisah dari Nabi Harun dan Mukjizat yang Dimiliki

  1. Membantu Dakwah Nabi Musa

Nabi Harun dikenal sebagai kakak Nabi Musa dan juga mendampingi sang adik dalam menyebarkan agama Islam. Diperkirakan Nabi Harun hidup di waktu 1531 hingga 1408 SM. Beliau adalah juru bicara yang selalu setia dalam menemani Nabi Musa untuk berdakwah di hadapan Bani Israel dan juga dalam melawan Firaun kala itu.

Beberapa sumber menyebutkan jika usia Nabi Musa dan Nabi Harun selisih 3 tahun lebih tua. Allah mengangkat Harus As sebagai nabi sebagai peringatan juga mengajak Bani Israel dan Firaun kembali pada jalan yang benar. Nabi Harun fasih dalam berbicara, berdebat dan juga bernegosiasi. Perjalanan keduanya saling melengkapi dan mengimbangi satu sama lain.

Dimana Nabi Musa adalah seorang yang pemberani juga tegas. Jiwa kepemimpinannya begitu kuat, tetapi tidak begitu fasih dalam berbicara. Karena ketika kecil Nabi Musa perna memasukkan bara api ke mulut sehingga berbicaranya tidak begitu jelas. Sementara Nabi Harun sangat pandai berbicara, tetapi untuk kepemimpinannya tidak begitu berbakat.

  1. Menjadi Pemimpin Sementara

Selama ditinggal oleh Nabi Musa untuk bersemedi di Bukit Sinai, Bani Israel tidak memiliki pemimpin. Maka dari itu selama 40 hari, kaum bani Israil dipimpin oleh Nabi Harun. Tugas utamanya pada saat itu adalah mencegah agar kaum Bani Israil tidak kembali pada kesesatan. Perjalanan Nabi Musa dijanjikan selama 30 hari, tetapi menambah saum 10 hari.

Karena hal ini kaum Bani Israil kecewa, mereka menganggap jika Nabi Musa sudah menelantarkan mereka. Kondisi ini dimanfaatkan oleh samiri yang termasuk ahli sihir kerajaan Firaun. Dimana Samiri mengatakan jika Nabi Musa tersesat juga mengajak mencari tuhan lainnya. Kaum Bani Israil kembali menyembah patung yang bentuknya mirip anak sapi.

Bahkan Samiri membuatnya seperti sapi yang hidup karena bisa melenguh. Hal ini membuat Nabi Harun cemas, dan sekembalinya Nabi Musa tentu saja kecewa. Karena merasa jika Nabi Harun tidak melakukan tugasnya. Dalam hal ini Harun As tidak bisa melawan karena kalah jumlah. Singkat cerita, Nabi Harun meninggal setelah menyeberang laut merah di Bukit Haur.

Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Cerita Nabi Harun

Dalam semua kisah Nabi, begitu juga Kisah Nabi Harun akan selalu saja pelajaran yang bisa diambil. Menyebarkan agama Islam pada masa Nabi Musa dan Nabi Harun penuh dengan pemberontakan. Tetapi Nabi Harun tetap setia dengan agama Allah, walaupun kala itu beliau belum menjadi Nabi. Segala ujian selama dakwah tidak membuatnya gentar.

Selain itu rasa persaudaraan Nabi Harun dan Nabi Musa juga patut untuk diteladani. Keduanya saling melengkapi, bahkan tak merasa iri saat Nabi Musa diangkat menjadi Nabi. Sebaliknya Nabi Harun terus memberikan dukungan pada Nabi Musa. Beliau juga tetap amanah dalam menjalankan kepercayaan serta tetap bersikap rendah hati.

Kendati Nabi Harun memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara, tetapi tidak membuatnya sombong. Hingga beliau wafat, tetap selalu gigih agar Bani Israil berada di jalan Allah. Kesetiaan dan kegigihannya patut untuk diambil pelajarannya. Anda juga bisa menceritakan kisah ini pada buah hati sebelum tidur.

Scroll to Top