Di dunia ini ada banyak sekali jenis burung unik. Salah satunya yang menarik perhatian adalah burung hantu. Burung hantu termasuk burung yang termasuk dalam ordo Strigiformes. Ia merupakan hewan karnivora yang juga merupakan hewan nokturnal atau hewan yang beraktivitas di malam hari. Di beberapa tempat di dunia, hewan ini dijadikan simbol kebijaksanaan, namun ada juga yang menganggapnya mistis.
Tentang Burung Hantu Jawa
Jauh dari hal tersebut, burung hantu sebetulnya merupakan salah satu jenis burung yang sangat bermanfaat dalam kegiatan pertanian. Kegemarannya memakan daging hewan, seperti tikus, membuatnya sangat diperlukan dalam dunia pertanian sebagai pembasmi hama yang alami. Hal ini berhubungan dengan simbiosis mutualisme.
Tikus merupakan hama yang paling merepotkan dalam dunia pertanian dan bisa membuat para petani gagal panen besar. Dengan adanya burung hantu, maka populasi tikus pada area persawahan bisa diatasi secara lebih alami. Burung hantu untuk manfaat pertanian juga lebih efektif digunakan ketimbang menggunakan cara basmi mengunakan racun hama atau gropyokan.
Gropyokan adalah pembasmian hama dengan melibatkan banyak orang secara bersama-sama. Pembasmian hama menggunaan racun hama bisa saja membuat tanaman menjadi terkontaminasi racun. Sementara menggunakan caa gropyokan, bisa saja membuat tanaman di sekitarnya rusak akibat terinjak, mengingat banyaknya orang yang biasa mengikuti groptokan.
Nah, biasanya jenis burung hantu yang paling dinanti-nanti para petani bukanlah burung hantu yang asal. Burung hantu yang paling ditunggu adalah burung hantu jawa atau dikenal juga dengan sebutan burung hantu tyto alba. Burung hantu ini mudah sekali dikenali, karena bentuknya yang unik dengan wajah putih berparuh tajam layaknya menggunakan topeng.
Sebagai predator alami bagi hama tanaman, burung hantu jawa adalah pemburu tikus yang sangat lihai dalam menguntit dan memburu mangsanya. Bukan hanya di area perkebunan, tetapi ia juga jago memburu mangsanya di area persawahan yang luas. Bahkan, burung hantu jenis ini diklaim mampu melindungi sekitar 25 hektar tanaman padi. Dalam kurun waktu setahun, ia bisa memangsa ribuan tikus.