Harimau sumatera menjadi satu dari sekian fauna yang memiliki karisma tinggi di Indonesia. Di alam sendiri keberadaan harimau sumatera menjadi sektor predator paling baik untuk menjaga ekosistem dan rantai makanan dalam tatanan ekosistem. Namun, sangat disayangkan saat ini, keberadaan harimau sumatera sudah mulai menipis.
Banyak sekali hal yang menyebabkan semakin menipisnya keberadaan harimau sumatera. Balai konservasi sumbar daya alam (BKSDA) Bengkulu dan Lampung menyatakan bahwa salah satu penyebab punahnya harimau sumatera yaitu perburuan. Perburuan memang sudah menjadi momok utama penyebab kepunahan dari harimau sumatera.
Faktor penyebab lain dari punahnya harimau sumatera yaitu terusiknya habitat asli dari harimau sumatera. Pembukaan hutan secara ilegal menjadi lahan baru untuk perkebunan ataupun untuk keperluan lain menyebabkan berkurangnya produktivitas hutan dan berdampak pada kerusakan hutan dimana hutan sendiri merupakan habitat asli dari harimau sumatera.
Pelestarian terhadap harimau sumatera perlu untuk dikaji untuk meminimalisir tingkat kepunahan harimau sumatera. Lantas bagaimana cara melestarikan harimau sumatera ini? Hal paling pertama yang dapat digunakan untuk upaya melestarikan harimau sumatera adalah dengan menyelamatkan habitat asli dari harimau sumatera karena hal inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh harimau sumatera.
Habitat menjadi kebutuhan pokok dari harimau sumatera. Habitat adalah tempat dimana harimau sumatera melakukan segala kegiatan dalam hidupnya mulai dari melakukan pemburuan, makan, berkumpul dengan kawanannya, dan mengistirahatkan diri. Perbaikan ekosistem dapat menjadi pilihan baik untuk menyelamatkan habitat dari harimau sumatera.
Kerusakan ekosistem kebanyakan disebabkan oleh rusaknya tatanan hutan yang disebabkan oleh penebangan pohon secara ilegal, kebakaran hutan baik disengaja ataupun akibat hutan yang gundul. Untuk mengatasi beberapa penyebab tersebut diperlukan dukungan dari banyak pihak. Menggalakan reboisasi dapat kita coba untuk menyelamatkan hutan habitat harimau sumatera.
Lantas bagaimana jika habitat asli dari harimau sumatera sudah berubah fungsi menjadi sebuah perkebunan atau bangunan lain?. Penyelamatan melalui penangkaran dapat mejadi solusinya. Ya, upaya penangkaran memang sudah lama digalakkan untuk menyelamatkan fauna-fauna yang hampir punah di Indonesia.
Terdapat dua macam istilah dalam penangkaran. Penangkaran dapat dilakukan secara ekssitu maupun insitu, Untuk penangkaran insitu adalah menangkaran yang dilakukan di lokasi asal dari hewan tersebut, namun apabila habiatat awal atau lokasi asal dari hewan tersebut telah mengalami kerusakan dan mungkin tidak dapat diperbaiki maka penangkaran secara ekssitu dapat menjadi pilihannya. Penangkaran secara ekssitu adalah penangkaran yang dilakukan diluar habitat asli dari suatu hewan, penangkaran ekssitu dapat dilakukan dengan melestarikan harimau sumatera di kebun binatang.