Kalimantan Utara adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak disebelah utara pulau kalimantan. Kalimantan Utara juga berbatasan langsung dengan Malaysia, yaitu pada bagian sabah dan Serawak. Letak dari pusat pemerintahan kalimantan Utara terletak di Kecamatan Tanjung Selor. Untuk penduduk yang ada di Kalimantan Utara sangat heterogen seperti Suku dayak, suku banjar, suku bulungan, suku tidung dan lainnya.

Kalimantan utara adalah provinsi yang baru dibentuk pada tahun 2012 lalu. Walaupun begitu suku dayak kenyah yang menempati daerah tersebut tidak ketinggalan dalam hal kebudayaannya. Ini bisa dilihat dari berbagai kesenian dan baju adat suku ini. Kebudayaan yang ada pada tiap daerah di Indonesia merupakan kekayaan yang harus dijaga. Begitu juga dengan baju adat yang dimiliki oleh kalimantan utara yang bisa kita simak sebagai berikut.

Untuk baju adat yang menjadi ciri khas dari kalimantan utara adalah Taa’ serta sapei sapaq. Provinsi ini juga terkenal dengan suku Dayak yang ada di wilayahnya. Suku Dayak juga memiliki sub suku yang disebut juga dengan Dayak Kenyah. Sub Suku yang ada di kalimantan utara ini menjadi penduduk yang mayoritas serta penduduknya mirip dengan keturunan Tionghoa. Kedua jenis baju adat ini keunikan tersendiri baju ini juga sudah dikenal sebagai baju tradisional khas kalimantan utara.

Sebelum kita membahas mengenai baju adat Ta’a dan Sapei sapaq ini ada kalamya kita tahu perbedaannya. Untuk baju Ta’a yaitu merupakan baju adat yang dikenakan oleh wanita. Sedangkan baju adat sapei sapaq dikenakan oleh pria.

1. Baju Ta’a

Pixabay.com

Baju adat ini khusus digunakan oleh para perempuan. Seperti kita tahu penggunaan baju adat dibedakan antara laki laki dan perempuan. Sama halnya dengan baju adat yang ada di kalimantan utara. Baju adat yang dipakai oleh perempuan menggunakan bahan kain beludru yang berwarna hitam. Warna hitam ini akan terlihat anggun jika dipadukan dengan menggunakan hiasan serta pernak pernik.

Ta’a merupakan baju adat yang terdiri atas rompi tanpa lengan sebagai atasannya. Kemudian untuk bawahannya menggunakan rok yang mempunyai motif serta warna yang sama dengan atasannya. Sebagai pelengkap maka digunakan penutup kepala yang khas.

Penutup kepala ini dibuat dengan menggunakan bulu dari burung enggang. Untuk melengkapi tampilan baju adat ini maka para wanita menggunakan hiasan anting dari manik-manik, gelang serta kalung. Perhiasan tersebut akan menambah cantik dan anggun.

Untuk rok dan rompinya juga menggunakan motif dengan warna yang mencolok. Seperti merah, biru, putih dan hiaju. Untuk bagian lengan dan dadanya menggunakan hiasan rumbai-rumbai dengan warna dan motif yang sama. Yang membedakan baju adat sapei sapaq dan baju Ta’a ini adalah motif yang digunakan yang merupakan ciri khas dari baju adat yang ada di Kalimantan Utara.

Motif baju tersebut dibagi menjadi tiga yaitu motif harimau, motif burung enggang serta motif tumbuhan. Kita juga harus memperhatikan motif yang digunakan, karena tidak semua orang memakai motif tersebut. Motif ini berkaitan erat dengan srtata sosial seseorang. Untuk motif burung enggang dan haimau digunakan oleh perempuan yang masih keturunan bangsawan, sedangkan motif tumbuhan akan menggunakan motif ini.

2. Baju Sapei Sapaq

Pixabay.com

Baju adat ini digunakan oleh laki-laki. Perbedaan antara baju Ta’a dan sapei sapaq ini tidaklah terlalu mencolok. Perbedaanya terletak pada bagian bawahan yang dipakai oleh wanita dan pria. Jaman dulu pria memakai bawahan yang terbuat dari gulungan selendang yang dililitkan sampai membentuk seperti celana dalam.

Serta saat ini bawahan yang dipakai menggunakan celana pendek. Alasannya selain lebih praktis , celana hitam ini juga terlihat lebih enak dipandang. Selain itu pria juga menggunakan aksesoris seperti mandau yang diselipkan di pinggang. Mandau ini adalah senjata tradisional khas Dayak.

Selain itu untuk melengkapi tampilannya juga maka pria tersebut juga membawa perisai. Agar tampilannya lebih menawan maka digunakan kalung yang disematkan. Kalung tersebut dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam. Seperti biji-bijian, tulang binatang serta taring babi yang disusun menjadi kalung yang menarik.

Motif dan model baju adat uini juga hampir sama dengan Ta’a. Dalam proses pembuatan baju ata ini juga memerlukan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan pada saat proses penyusunan manik-manik yang sesuai dengan motif serta ukiran khas dayak kenyah ini memerlukan waktu yang panjang. Dibutuhkan orang yang mempunyai keahlian serta kesabaran tinggi dalam menyusun dan membuat baju khas kalimantan utara ini.

Baju adat ini bisa kita lihat pada saat melakukan upacara adat, festival, pernikahan dan acara adat yang lain. Yang menjadi ciri khas dari baju ini adalah susunan manik-maniknya yang indah. Sehingga membuat baju tersebut cocok digunakan untuk menghadiri acara adat tertentu. Jika kita melihat dari motif yang digunakan maka masyarakat dayak mempunyai sifat yang bijaksana, arif serta memanfaatkan alam.

Masing-masing daerah yang ada di Indonesia memiliki kebudayaannya masing-masing, kebudayaan ini tidak hanya untuk diketahui saja , namun juga untuk dijaga kelestariannya sehingga tidak mengalami kepunahan. Kamu juga bisa memperkenalkan baju adat Kalimantan utara dengan membuatnya menjadi sebuah jersey komunitas, kamu bisa memesannya ke jasa jersey printing agar di desain mirip dengan baju khas Kalimantan utara.

By Praba